Minggu, 06 September 2015

Modul Terowongan



1. PENGENALAN TEKNIK TEROWONGAN




1.1. PENGERTIAN

Dalam dunia pertambangan terowongan bukanlah merupakan hal yang baru, istilah ini telah lama dikenal sejak dilakukannya penggalian lubang bukaan untuk keperluan penambangan bijih atau batubara (ore/coal). Namun dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, terowongan bukan hanya dibuat untuk kepentingan penggalian atau penambangan saja, tetapi juag dibuat untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat, seperti terowongan untuk lalu lintas dan penyaluran air sebagai pembangkit tenaga listrik (terowongan berguna sebagai angkutan).
Secara umum istilah terowongan didefenisikan sebagai lubang bukaan yang dibuat dengan dua lubang bukaan yang saling berhubungan langsung atau dengan kata lain bawah kedua lubang bukaan tersebut harus menembus bagian kerak bumi yakni ;
-          Perbukitan, sebagai media transportasi, drainase, penambangan dan lain-lain,
-          Penggalian bawah tanah sebagai media transportasi, drainase, penambangan dan lain sebagainya.
Dengan pengertian terowongan di atas, maka terowongan dapat berguna sebagai ;
1.      Media lalu lintas ; untuk kereta api, jalan raya, pejalan kaki dan transportasi tambang bawah tanah,
2.      Media angkutan ; angkutan air untuk pembangkit tenaga listrik (PLTA), penyediaan air, saluran air kotor. 
1.2. RUANG LINGKUP DAN APLIKASI
Terowongan merupakan bentuk galian bawah tanah yang dirancang untuk maksud memenuhi transportasi. Ada dua hal penting yang diharus dimengerti dalam istilah transportasi ini. Pertama transportasi dalam pengertian untuk memenuhi kebutuhan dan tututan masyarakat modern. Dan yang kedua adalah transpotasi dalam operasi tambang bawah tanah.
Untuk masyarakat modern, terowongan merupakan akses lalu lintas untuk memenuhi kebutuhan lalu-lintas. Seperti pembuatan terowongan yang dilakukan pada daerah yang sulit di capai, misalnya melewati pergunungan (perbukitan) dan sungai (laut), atau membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang relatif mahal. Harapan masyarakat modern terutama di kota-kota besar dari negara-negara maju, kebutuhan akan lalu lintas untuk memenuhi jaringan pekerjaan sangat penting, misalnya terowongan untuk pejalan kaki dan penumpang. Untuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan Jepang terowongan merupakan layanan umum untuk mengembangkan dan memperluas pertumbuhan kehidupan dari populasi masyarakat yang berbeda.
Dalam tambang bawah tanah, terowongan merupakan transportasi mineral-mineral bijih dari tempat penambangan ke tempat tumbukan bijih atau langsung ke penggalian bijih yang umum disebut sebagai penggalian lubang maju dalam tambang bawah tanah.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa ruang lingkup terowongan adalah memberikan kemudahan transportasi langsung, efisiensi dan kontinuitas operasi. Baik untuk kebutuhan masyarakat modern maupun untuk tambang bawah tanah. Sehingga ruang lingkup Teknik Terowongan dapat dibuat sebagai berikut :
-          Pengenalan teknik terowongan
-          Klasifikasi terowongan
-          Penyelidikan lapangan  untuk pembuatan terowongan
-          Rancangan terowongan
-          Teknik penyanggaan dan penguatan terowongan.
-          Metoda dasar pembuatan terowongan.
1.3. PERKEMBANGAN TEROWONGAN DI INDONESIA
Salah satu pelaksanaan pekerjaan terowongan di Indonesia adalah PT. Brantas Abipraya, yang bermula dari pengalaman pelaksanaan pekerjaan pada proyek-prpyek yang ditangani oleh Proyek Induk Pengembangan Sungai Kali Brantas. Dimana hanpir semua bendungan besar yang dibangun oleh proyek Brantas terdapat pekerjaan terowongan, diantaranya :
-          Terowongan pengelak (Diversion tunnel)
-          Terowongan spill way (Incline tunnel)
-          Terowongan Kereta api (Rail way tunnel)
-          Terowongan penghubung (Conection tunnel)
-          Terowongan Inspeksi (Inspection tunnel)
-          Terowongan pesat (Penctok tunnel)
-          Terowongan tekan (Pressure tunnel)
Pekerjaan terowongan yang dilaksanakan sebelum terbentuknya PT. Brantas Abipraya ini dengan total panjang sekitar 5500 meter dengan berbagai bentuk geometri terowongan (lingkaran, tapal kuda) dan berbagai diameter terowongan (1,8 – 12 m).
Setelah PT. Brantaas Abipraya berdiri pada tahun 1980 pekerjaan terowongan yang dikerjakan sudah banyak diluar Proyek Brantas, diantaranya adalah :
-          Terowongan Pengelak Bendungan Kedung Ombo (Jawa Tengah)
-          Terowongan Pengelak Bendungan Wadaslintang
-          Terowongan Pengelak Bendungan Palasari (Bali)
-          Terowongan Irigasi Proyek Irigasi Langkeme (Sulawesi Selatan)
-          Terowongan PLTA Kracak (Jawa Barat)
-          Terowongan Pengelak Bendungan Koto Panjang (Riau)
Pelaksanaan pekerjaan terowongan yang masih dilakukan dalam tahap finishing pada tahun 2004 adalah terowongan PLTA Renun (Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara). pelaksanaan terowongan ini adalah proyek PLN yang berkerjasama dengan Jepang dan Korea.
Gambar 1.1. Pembuatan terowongan PLTA di Renun, Sidikalang Sumut Tahun 2004.
Tujuan Intruksional Umum :
-          Mengenal secara umum tentang Teknik Terowongan dalam dunia pertambangan.
-          Mengetahui pentingnya Teknik Terowongan dalam dunia pertambangan.

Tujuan Intruksioanl khusus :
-          Memahami pengertian dan fungsi serta aplikasi Teknik Terowongan.
-          Mengetahui sejarah Terowongan di Indonesia.
-          Mengetahui ruang lingkup Teknik Terowongan dalam dunia pertambangan.

1 komentar:

  1. Mas informasinya berguna sekali.terimakasih kalau berkenan bisa berbagi modul.saya mahasiswa polinema teknik mesin yang sangat ingin kerja ditambang.jika berkenan bisa dikirim ke bondanstrike@outlook.com terimakasih salam sukses.

    BalasHapus